Rabu, 10 Juni 2015

Teks Ulasan Film "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" Beserta Strukturnya

STRUKTUR TEKS ULASAN “TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK”

“KEMBALINYA PERMATAKU YANG HILANG”
Struktur Teks
ORIENTASI
Film tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini merupakan fil roman dari novel karya sastrawan terkenal Haji Abdul Malik Karim Abdullah atau yang sering disebut dengan nama Buya Hamka yang diangkat ke layar lebar dan disutradai oleh Sunil Soraya dan produsernya adalah Ram Soraya. Fil ini dirilis pada tanggal 19 Desember 2013. Film ini dibintangi oleh Aktor dan Aktris Indonesia, yakni Herjunot Ali sebagai Zainuddin, Pevita Pearce sebagai Hayati, Reza Rahardian sebagai Aziz, serta yang lainnya. Fil ini dirilis dengan biaya produksi yang tinggi karena dibuat dengan suasana cerita seperti pada tahun 1930-an. Dalam film ini kita disuguhkan rangkaian kata-kata indah dari Sastrawan Buya Hamka yang bisa kita nikmati melalui karakter Zainuddin dan Hayati. Fil ini mengisahkan tentang permasalahan adat dan cinta yang didominasi oleh latar belakang Minangkabau.
TAFSIRAN ISI 1
Kisah ini berawal pada tahun 1930, yakni keinginan yang kuat seorang pemuda Makassar bernama Zainuddin (Herjunot Ali) untuk mengetahui kampung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang untuk belajar ilmu agama. Diantara keindahan ranah negeri Minangkabau ia bertemu dengan seorang gadis Minang yang merupakan keturunan bangsawan bernama Hayati (Pevita Perace), gadis yang berparas cantik jeliya, bunga dipersukuannya. Zainuddin yang memendam perasaannya pada Hayati seketika menjadi pujangga dengan memberikan kata-kata yang mampu mengambil hati wanita yang memiliki kecantikan alami tersebut melalu rangkaian kata dan kalimat indah yang ia karang sendiri. Kedua muda-mudi ini pun jatuh cinta. Namun kedekatan mereka tersebar luas dan menjadi fitnah diantara penduduk kampung tersebut, lalu Kepala Suku Batipuh memaksa Zainuddin untuk pergi dari kampung itu segera agar tak ada kelanjutan hubungan antara Zainuddin dan Hayati. Hal ini dikarenakan Zainuddin hanya seorang melarat tak berbangsa, sementara Hayati perempuan Minang keturunan Bangsawan. Zainuddin dengan terpaksa meninggalkan kampung itu. Sebelum ia pergi, Hayati menemuinya dan memberikan harapan serta janji agar menjaga cinta mereka dihadapan Tuhan walaupun jarak terbentang diantara mereka tepat disebuah danau tempat Zainuddin biasa menulis. Sungguhpun terbentang jarak, hubungan mereka tetap berlanjut. Surat cinta Batipun-Padang Panjang menjadi bukti kesetiaan mereka.
TAFSIRAN ISI 2
Suatu hari, Hayati datang ke Padang Panjang, ia menginap dirumah sahabatnya Khadijah. Zainuddin tentu saja diberi tahu perihal maksud Hayati. Satu peluang untuk melepas rasa rindu yang amat sangat diantara mereka. Namun, semua itu tinggal harapan. Hayati bertemu dengan Aziz (Reza Rahardian) kakak Khadijah yang tertarik dan terpikat pada kecantikan Hayati. Sekembalinya Hayati ke Batipuh, diterima olehnya surat lamaran dari Zainuddin dan Aziz. Mengingat keadaan keluarga Aziz dan asal usulnya yang jelas, maka diputuskan lamaran Aziz yang diterima. Sementara lamaran Zainuddin ditolak. Hayati juga setuju pada lamaran tersebut dan menyerahkan semua jawabannya pada petuah adat. Hayati mengkhianati janjinya, ia menikah dengan Aziz. Zainuddin ditolak lamarannya menjadi patah hati karena harapannya dihancurkan oleh Hayati yang mengaku akan selalu setia menjadi kekasih setianya. Terlebih ketika ia menerima surat dari Hayati yang menolaknya karena mereka berdua sama-sama miskin. Membaca pernyataan itu membuat hati Zainuddin sakit dan ia jatuh sakit setelahnya.
TAFSIRAN ISI 3
Zainuddin memutuskan untuk berjuang bangkit melawan keterpurukan cintanya, terlebih ketika ia diberi semangat oleh sahabatnya Bang Muluk (Randi Nidji). Zainuddin berusaha sekuat tenaga untuk membuka lembaran baru. Ia akhirnya memutuskan untuk bangkit dan merantau ke Batavia bersama Muluk sahabatnya dengan tujuan melupakan Hayati dan mencari peluang hidup disana. Disana, Zainuddin memulai kariernya sebagai penulis dan karyanya diterima oleh khalayak ramai. Akhirnya Zainuddin ditawari oleh seorang penerbit surat kabar untuk mengelola salah satu perusahaan surat kabarnya yang berada di Surabaya. Disana, Zainuddin sangat sukses sebagai penulis dan hidup lebih dari cukup.
TAFSIRAN ISI 4
Ternyata Aziz dan Hayati juga pindah ke Surabaya. Lambat laun, rumah tangga dan perekonomian Aziz dan Hayati semakin memburuk karena dililit hutang dan Aziz dipecat dari pekerjaannya. Pada suatu hari Aziz diberikan undangan ke Opera Teroesir, ia mengajak Hayati dan disana mereka bertemu dengan Zainuddin yang ternyata adalah pengarang dari cerita tersebut. Dan tanpa rasa malu Aziz meminta Zainuddin untuk membayarkan sebagian hutangnya, namun Aziz tak melunasi hutangnya sepenuhnya, maka Aziz dan Hayati kehilangan rumah serta harta bendanya. Dan mereka pun menumpang hidup dirumah Zainuddin untuk sementara waktu. Hal ini dikarenakan Zainuddin memegang teguh janjinya terhadapa Hayati untuk tetap bersahabat selamanya.
TAFSIRAN ISI 5
Karena merasa malu atas kebaikan Zainuddin, Aziz pergi ke Banyuwangi untuk mencari pekerjaan baru dan menitipkan Hayati untuk lebih lama tinggal dikediaman Zainuddin. Selang beberapa hari, datang dua pucuk surat dari Aziz, yang pertama surat cerai untuk Hayati dan surat yang kedua ditujukan untuk Zainuddin yang berisi permintaan maaf dan permintaan agar Zainuddin mau menerima Hayati kembali. Rupanya itu pesan Aziz yang terakhir, sebab kemudian Aziz memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Bagi Zainuddin, surat Aziz dan berita kematiannya ibarat membawa Hayati kedalam genggamannya. Lebih jelas lagi dengan pernyataan Hayati sendiri yang meminta maaf dan bersedia mengabdi kepada Zainuddin. Karena masih sakit hati, Zainuddin menyurub Hayati pulang ke kampung halamannya dengan menaiki Kapal Van Der Wijck. Dihari kepulangannya, sesampainya dipelabuhan, Hayati memiliki firasat tidak baik tentang kapal yang akan dinaikinya. Sebelumnya, ia telah menitipkan surat untuk Zainuddin melalui Muluk. Ditengah perjalanan, kapal itu tenggelam. Setelah menerima surat Hayati, Zainuddin merasa sadar bahwa Hayati masih mencintainya. Ia tak dapat membohongi dirinya sendiri bahwa ia juga masih mencintai Hayati. Ketika Zainuddin hendak menjemput Hayati ia melihat berita yang amat sangat mengejutkan dalam surat kabar “Kapal Van Der Wijck Tenggelam”. Zainuddin pergi kerumah sakit tempat para korban Kapal Van Der Wijck. Disana ia menemukan Hayati dalam kondisi kritis, ia menuntun Hayati membaca dua kalimat syahadat dengan bisikan ditelinganya hingga Hayati menghembuskan nafas terakhirnya.
TAFSIRAN ISI 6
Kecintaan Zainuddin membuat dirinya maat terpukul, tetapi Zainuddin tetap terus bangkit untuk melanjutkan perjuangan hidupnya. Dia menggunakan lahan pekarangan rumahnya untuk dijadikan sebuah tempat pemakaman untuk Hayati dan menjadikan rumah besarnya sebagai panti asuhan bernama Hayati. Tidak hanya itu, ia juga menulis buku tentang tenggelamnya Kapal Van Der Wijck untuk mengenang Hayati, kekasihnya didunia dan diakhirat nanti.
EVALUASI 1
Sangat disayangkan dalam fil ini effect tenggelamnya kapal tidak terlihat nyata. Kesannya terlalu dipaksakan dan terlihat editannya. Selain itu tidak disebutkan dengan jelas apa penyebab kapal tersebut tenggelam dan hanya ditampilkan diakhir serta sebentar saja, sehingga kurang pasnya judul dengan keseluruhan isi cerita. Tak hanya itu, penggunaan tata bahasa yang begitu berat sehingga sedikit susah untuk dipahami oleh orang awam.
EVALUASI 2
Meskipun begitu, film ini didukung oleh Aktor dan Aktris yang mampu memberi feel kepada para penonton, pemerannya berakting secara totalitas. Penonton juga diajak untuk merasakan emosional atas film ini uang merupakan nilai plus. Ditambah dengan soundtrack yang terasa pas mendampingi adegan-adegan yang ada. Rangkaian kata-kata indah yang puitis juga menambah nilai plus film ini.
RANGKUMAN
Dari paparan tadi, dapat disimpulkan bahwa perbedaan ras dan begitu kuatnya aturan adat yang dapat menimbulkan berbagai macam problematika kehidupan. Adat dan istiadat yang dianut juga sangat berpengaruh pada kehidupan sosial dan cara pandang seseorang. Selain itu film ini mengajarkan bahwa kita tidak boleh patah semangat hanya karena sesuatu yang membuat kita jatuh, tetapi kita harus bangkit dan membuktikan bahwa kita bisa melewati masa-masa sulit itu.
“Bangkitlah kepuncak, dan buat dia mendongak ke atas dan menatapmu dari bawah”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar